Pakde Karwo Jamin Bantuan Modal Pengembangan Pekarangan



Pakde Karwo dan Bupati Malang Rendra Kreshna
MALANG - Gubernur Jawa Timur Dr.H.Soekarwo menjamin bantuan modal melalui Bank UMKM agar masyarakat bisa memanfaatkan potensi pekarangannya dengan tanaman hortikultura dan hewan ternak. Modal usaha senilai Rp. 2,5 juta per orang dengan bunga 6 persen setahun. Syaratnya mudah, hanya dengan menyertakan fotocopy KTP.
Tujuannya, selain untuk lebih mengoptimalkan fungsi pekarangan dalam memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari, juga untuk melawan rentenir yang kegiatannya selalu menjadi beban masyarakat kecil.
Jaminan tersebut diberikan Pakde Karwo pangilan akrab Soekarwo pada acara Panen Sayur di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk Kesejahteraan Rakyat di Lapangan Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Kamis (27/6).

"Bunga Bank UMKM perbulan hanya ½ persen, jauh lebih ringan dibanding bank thitil.  Bantuan modal dalam bentuk program Pos Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya) dengan membentuk kelompok beranggotakan 10 orang. Dengan memanfaatkan pekarangan, maka kebutuhan rumah tangga khususnya belanja makanan bisa dihemat antara Rp.10.000 hingga 15.000/hari",  ujarnya.
Di hadapan sekitar 2000 orang ibu-ibu PKK, kader Posyandu, pengurus Kopwan, dan anggota Gapoktan, Pakde menjelaskan awal mula digalakkannya KPRL yang dulunya dikenal dengan nama Karangkitri. ``Karangkitri ini menggunakan konsep setiap kiri dan kanan seusai petani pulang dari sawah tidak perlu lagi membeli kebutuhan rumah tangga sehari-hari melainkan memetik hasil holtikultura``, paparnya.
Bila terjadi krisis pangan dan naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, kata Pakde, pemanfaatan pekarangan rumah bisa menjadi jalan keluar. Caranya dengan menanam tanaman pangan semisal kedelai, lombok, tomat, dan bawang. Juga  membudidayakan hewan ternak semisal kelinci, ayam. Itik, dan ikan lele.

Pemanfaatan pekarangan ini, tambah Pakde Karwo, bisa dikelola lebih  profesional. Hal itu bisa dilakukan melalui kerjasama dengan swalayan untuk pemasaran produk pertanian yang dihasilkan dari pekarangan. ``Produk-produk pertanian yang dihasilkan dari pekarangan merupakan produk organik. Produk tersebut lebih disukai karena bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Jadi harganya bisa lebih mahal ketimbang produk pertanian yang menggunakan pupuk kimiawi``, imbuhnya.

Karena pentingnya pemanfaatan pekarangan ini, Pakde Karwo minta KRPL terus dilanjutkan.  Sebab bisa membantu masyarakat dalam menghemat kebutuhan rumah tangga sehingga secara luas sehingga dapat menyejahterakan rakyat.  ``Bukan hanya diteruskan, melainkan percobaan yang awalnya diragukan ini, sekarang memiliki hasil yang bermanfaat bagi masyarakat,`` ujarnya.

Di bagian lain sambutannya, Pakde juga bercerita tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Jawa Timur beberapa waktu lalu. Menurutnya, SBY minta dirinya untuk mencari solusi mengurangi beban rumah tangga dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Kemudian, Pemprov Jatim membuat polybag, juga dengan memanfaatkan bambu yang disusun empat tingkat ntuk ditanami hortikutura. Modalnya Cuma butuh Rp 500.000. ``Hasil dari pekarangan rumah ini sangat efisien dan membantu kebutuhan rumah, tidak memerlukan lahan yang luas,`` ungkapnya.

Masih menurut Pakde, saat ini kondisi pekarangan di pedesaan maupun di perkotaan umumnya belum termanfaatkan secara optimal. Ini karena masyarakat kurang peduli dan kurang memahami tentang fungsi dan manfaat pekarangan.  Karena itu, gerakan pemanfaatan pekarangan semacam KRPL ini mutlak diperlukan.
Untuk terus memasyarakatkan KRPL, diperlukan partisipasi semua pihak, termasuk para petugas Penyuluh Pertanian yang harus siap mendampingi dan membina masyarakat dan petani dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam mengelola Kawasan Rumah Pangan Lestari.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Prov. Jatim Dra. Hj. Tutut Herawati MM dalam laporannya mengatakan, pemanfaatan pekarangan rumah ini selain untuk kemandirian pangan juga dapat berperan sebagai cadangan pangan rumah tangga sehingga ibu-ibu rumah tangga tidak lagi mengeluarkan uang belanja, bahkan mendapatkan tambahan uang dari hasil pekarangan.
Ia menegaskan, program ini langsung berhubungan dengan ibu-ibu PKK Dasawisma. Tujuannya untuk menambah gizi posyandu, ibu hamil dan menyusui. Selain itu, keberadaan KPRL juga melibatkan koperasi wanita (kopwan). Kopwan berperan dalam menjualkan hasil pekarangan, hasil pangan olahan, pupuk organik, bibit benih hingga turut membantu menyiapkan benih. ``Pekarangan rumah yang agak besar juga dapat dimanfaatkan serta diisi dengan produk holtikultura dan hewani seperti budidaya Ikan lele, mas, ayam, itik dan kelinci,`` ungkapnya.

Selain KRPL, kegiatan hari ini juga mengenalkan Lumbung Pangan Desa yang merupakan program menyimpan bahan pangan seperti beras, jagung kedelai maupun bahan pokok yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat dengan jumlah penyimpanan 40-50 ton/lumbung. Tujuannya untuk mengantisipasi seandainya terdapat bencana alam maupun gagal panen bisa diberikan kepada masyarakat dengan diberikan bantuan secara gratis maupun dijual belikan secara murah.
Ditempat yang sama, Bupati Malang Rendra Kreshna mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim karena telah membantu masyarakat Kab. Malang meningkatkan perekonomiannya dengan pertumbuhan ekonomi mencarapai 7,4 persen. ``Pakde Karwo bukan hanya hadir secara pribadi di Kab. Malang, akan tetapi hadir dengan program-program kerakyatan yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakatnya,``pungkasnya dengan disambut warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani.  
Dalam kesempatan tersebut Pakde Karwo berkesempatan memetik slada, kangkung, tomat, lombok, terong, pepaya, kailan, seledri, dan daun bawang.