Pakde Karwo Jamin Bantuan Modal Pengembangan Pekarangan
Pakde Karwo dan Bupati Malang Rendra Kreshna |
Tujuannya, selain untuk lebih mengoptimalkan
fungsi pekarangan dalam memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari, juga untuk
melawan rentenir yang kegiatannya selalu menjadi beban masyarakat kecil.
Jaminan tersebut diberikan Pakde Karwo pangilan
akrab Soekarwo pada acara Panen Sayur di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
untuk Kesejahteraan Rakyat di Lapangan Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso,
Kabupaten Malang, Kamis (27/6).
"Bunga Bank UMKM perbulan hanya ½ persen, jauh
lebih ringan dibanding bank thitil. Bantuan modal dalam bentuk program
Pos Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya) dengan membentuk kelompok beranggotakan
10 orang. Dengan memanfaatkan pekarangan, maka kebutuhan rumah tangga khususnya
belanja makanan bisa dihemat antara Rp.10.000 hingga 15.000/hari",
ujarnya.
Di hadapan sekitar 2000 orang ibu-ibu PKK, kader
Posyandu, pengurus Kopwan, dan anggota Gapoktan, Pakde menjelaskan awal mula
digalakkannya KPRL yang dulunya dikenal dengan nama Karangkitri. ``Karangkitri
ini menggunakan konsep setiap kiri dan kanan seusai petani pulang dari sawah
tidak perlu lagi membeli kebutuhan rumah tangga sehari-hari melainkan memetik
hasil holtikultura``, paparnya.
Bila terjadi krisis pangan dan naiknya harga
sejumlah kebutuhan pokok, kata Pakde, pemanfaatan pekarangan rumah bisa menjadi
jalan keluar. Caranya dengan menanam tanaman pangan semisal kedelai, lombok,
tomat, dan bawang. Juga membudidayakan hewan ternak semisal kelinci,
ayam. Itik, dan ikan lele.
Pemanfaatan pekarangan ini, tambah Pakde Karwo,
bisa dikelola lebih profesional. Hal itu bisa dilakukan melalui kerjasama
dengan swalayan untuk pemasaran produk pertanian yang dihasilkan dari
pekarangan. ``Produk-produk pertanian yang dihasilkan dari pekarangan merupakan
produk organik. Produk tersebut lebih disukai karena bermanfaat bagi kesehatan
tubuh. Jadi harganya bisa lebih mahal ketimbang produk pertanian yang
menggunakan pupuk kimiawi``, imbuhnya.
Karena pentingnya pemanfaatan pekarangan ini,
Pakde Karwo minta KRPL terus dilanjutkan. Sebab bisa membantu masyarakat
dalam menghemat kebutuhan rumah tangga sehingga secara luas sehingga dapat
menyejahterakan rakyat. ``Bukan hanya diteruskan, melainkan percobaan
yang awalnya diragukan ini, sekarang memiliki hasil yang bermanfaat bagi
masyarakat,`` ujarnya.
Di bagian lain sambutannya, Pakde juga bercerita
tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Jawa Timur
beberapa waktu lalu. Menurutnya, SBY minta dirinya untuk mencari solusi
mengurangi beban rumah tangga dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Kemudian,
Pemprov Jatim membuat polybag, juga dengan memanfaatkan bambu yang
disusun empat tingkat ntuk ditanami hortikutura. Modalnya Cuma butuh Rp
500.000. ``Hasil dari pekarangan rumah ini sangat efisien dan membantu
kebutuhan rumah, tidak memerlukan lahan yang luas,`` ungkapnya.
Masih menurut Pakde, saat ini kondisi pekarangan
di pedesaan maupun di perkotaan umumnya belum termanfaatkan secara optimal. Ini
karena masyarakat kurang peduli dan kurang memahami tentang fungsi dan manfaat
pekarangan. Karena itu, gerakan pemanfaatan pekarangan semacam KRPL ini
mutlak diperlukan.
Untuk terus memasyarakatkan KRPL, diperlukan
partisipasi semua pihak, termasuk para petugas Penyuluh Pertanian yang harus
siap mendampingi dan membina masyarakat dan petani dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam mengelola Kawasan Rumah
Pangan Lestari.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan
Prov. Jatim Dra. Hj. Tutut Herawati MM dalam laporannya mengatakan, pemanfaatan
pekarangan rumah ini selain untuk kemandirian pangan juga dapat berperan
sebagai cadangan pangan rumah tangga sehingga ibu-ibu rumah tangga tidak lagi
mengeluarkan uang belanja, bahkan mendapatkan tambahan uang dari hasil
pekarangan.
Ia menegaskan, program ini langsung berhubungan
dengan ibu-ibu PKK Dasawisma. Tujuannya untuk menambah gizi posyandu, ibu hamil
dan menyusui. Selain itu, keberadaan KPRL juga melibatkan koperasi wanita
(kopwan). Kopwan berperan dalam menjualkan hasil pekarangan, hasil pangan
olahan, pupuk organik, bibit benih hingga turut membantu menyiapkan benih.
``Pekarangan rumah yang agak besar juga dapat dimanfaatkan serta diisi dengan
produk holtikultura dan hewani seperti budidaya Ikan lele, mas, ayam, itik dan
kelinci,`` ungkapnya.
Selain KRPL, kegiatan hari ini juga mengenalkan
Lumbung Pangan Desa yang merupakan program menyimpan bahan pangan seperti
beras, jagung kedelai maupun bahan pokok yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat
dengan jumlah penyimpanan 40-50 ton/lumbung. Tujuannya untuk mengantisipasi
seandainya terdapat bencana alam maupun gagal panen bisa diberikan kepada
masyarakat dengan diberikan bantuan secara gratis maupun dijual belikan secara
murah.
Ditempat yang sama, Bupati Malang Rendra Kreshna
mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim karena telah membantu masyarakat
Kab. Malang meningkatkan perekonomiannya dengan pertumbuhan ekonomi mencarapai
7,4 persen. ``Pakde Karwo bukan hanya hadir secara pribadi di Kab. Malang, akan
tetapi hadir dengan program-program kerakyatan yang bertujuan untuk
menyejahterakan masyarakatnya,``pungkasnya dengan disambut warga yang mayoritas
berprofesi sebagai petani.
Dalam kesempatan tersebut Pakde Karwo
berkesempatan memetik slada, kangkung, tomat, lombok, terong, pepaya, kailan,
seledri, dan daun bawang.