Temukan Dunia Perbankkan Dengan UMKM



Berdialog dengan pimpinan Perbankkan
SURABAYA ; - Bazar UMKM yang diadakan oleh Bank Indonesia merupakan agenda rutin yang harus diapresianya, karena mempunyai tujuan untuk mempertemukan dunia perbankan (uang sebagai darah pembangunan) dengan para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). 
``Saat ini, baru 27 persen atau Rp. 70 triliun dana kredit  yang digulirkan kepada para pelaku UMK dari dana yang ada, yaitu Rp. 251 triliun. Sudah saatnya dunia perbankan hijrah atau berpaling memberikan kredit kepada pelaku UMKM daripada memberikan kredit kepada pengusaha besar. Hijrah dari ketakutan menjadi nyaman memberikan kredit kepada para pelaku UMKM,`` ujar Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo yang lekat dengan sapaan Pakde Karwo saat membuka Jatim Kreatif Bank UMKM Expo, yang diikuti 200 peserta antara lain dari kalangan perbankan nasional, umum, UMKM, tim kreatif muda, kelompok binaan perbankan,  di Halaman Grand City Surabaya, Rabu (23/5) malam. 

 Lebih lanjut disampaikan, sejarah keberadaan UMKM di Jawa Timur begitu pesat. Pada tahun 2006 sebanyak 4,2 juta UMKM, tahun 2012 berkembang menjadi 6,8 juta UMKM terjadi kenaikan sebesar 62 persen, jadi setiap tahun naik 10 persen.
Tidak hanya keberadaannya yang mengalami perkembangan, tetapi kontribusi terhadap PDRB Jawa Timur juga sangat signifikan yaitu sebesar 54,34 persen atau sejumlah Rp. 543 triliun dari Rp. 1001 triliun. 
Untuk itulah Pakde Karwo mengharapkan agar dunia perbankan mulai hijrah berpaling memberikan kredit kepada pelaku UMKM, dengan syarat memberikannya dengan bunga yang sangat lunak. Dunia perbankan harus mempunyai rumusan proses pemberian kredit yang lebih baik dari bank thitil, yaitu proses lebih cepat, lebih mudah dan bunga lebih murah.
``Pemberian kredit kepada pelaku UMKM merupakan bisnis sosial, oleh karena itu tidak akan ada kebangkutan yang ada hanyalah keuntungan yang tertunda. Untuk ke depannya sebaiknya Bank Indonesia mempunyai lembaga pendidikan yang bertugas untuk memberikan pelatihan untuk meningkatkan SDM  karyawan Bank BPR/UMKM, karena belum tersedianya tenaga professional sebagai auditor di setiap cabang Bank UMKM,`` harapnya. 
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur Mohamad Ishak mengatakan, Indonesia di tahun 2030 diramalkan menjadi salah satu Negara maju dengan ekonomi terbesar di dunia. Hal ini dimungkinkan karena kondisi stabilnya pertumbuhan ekonomi, dan adanya potensi bonus dari strultur demografi yang didominasi oleh penduduk usia produktif. Tetapi juga dapat saja menjadi boomerang apabila tidak diikuti dengan upaya perbaikan kualitas penduduknya.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah membangun perekonomian yang kuat, salah satunya melalui digencarkannya entrepreneurship di Indonesia. Hal tersebut telah diwakili oleh para pelaku UMKM. Di Jawa Timur hal tersebut telah diimplementasikan dengan keberhasilan para UMKM yang ikut mendongkrak pertumbuhan perekonomian Jawa Timur.
``Masyarakat Jawa Timur yang diwakili oleh para pelaku UMKM merupakan masyarakat petarung. 4,2 juta UMKM pada tahun 2009 telah berkontribusi mengentaskan kemiskinan. Masyarakat Jawa Timur bukanlah masyarakat manja, cengeng tetapi mereka mempunyai jiwa juang yang tinggi,`` ujarnya
Lebih lanjut disampaikan pula, bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempunyai aparat yang professional. Dicontohkan Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur yang dikomandani Dr. M.Fatah Yasin, telah berperan mengangkat para UMKM menjadi lebih berdaya, serta ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.  

#(Humas Setdaprov. Jatim)