Empat Tahun, Pemprov Kucurkan 1,2 Triliun Untuk Pendidikan Madin



JATIM, (wartadesainfo)  ; -  Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat getol membangun pendidikan agama di Jatim. Salah satu indikatornya adalah dalam empat tahun kepemimpinan pasangan Soekarwo dan Gus Ipul sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Pemprov telah mengucurkan dana total senilai Rp. 1,2 Triliun untuk pembangunan Madrasah Diniyah (Madin) di seluruh Jatim.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Silaturrahmi Ulama, Habaib dan Pengurus PC NU se-Malang Raya di Kartini Imperial Building Malang, Rabu (12/6).

Gus Ipul, sapaan lekat Wagub Jatim mengatakan, total anggaran Rp. 1,2 Triliun tersebut digunakan sepenuhnya untuk membangun pendidikan Madin. Diantaranya melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) dan pemberian bantuan beasiswa sekolah sarjana (s1) bagi guru Madin.

Untuk BOSDA, setiap tahunnya Pemprov menganggarkan sebanyak Rp. 300 Miliar. Rinciannya, untuk pendidikan Ula (setingkat SD), Pemprov membantu Rp. 15 ribu per siswa.  Untuk Wusto (SMP), dibantu Rp. 25 ribu per siswa. Sedangkan bagi guru Madin yang memiliki minimal 30 murid, diberikan bantuan sebesar Rp. 300 ribu per guru.

Disampaikannya, dana BOSDA bagi Madin merupakan sharing antara Pemprov dan Pemkab/Pemkot. Pembagiannya adalah 50 persen dari Pemprov dan 50 persen dari Pemkab/Pemkot. ``Jadi jika setahun Pemprov menyediakan Rp. 300 Miliar, maka Pemkab/Pemkot juga menyediakan 300 Miliar. Total ada Rp. 600 Miliar dan BOSDA bagi Madin`` tuturnya.

    Sedangkan untuk bantuan beasiswa sekolah Sarjana (S1) bagi guru Madin, sejauh ini Pemprov telah menyekolahkan sebanyak 10.000 guru. ``Secara total, kami telah mengeluarkan total dana Rp. 1,2 Triliun untuk pembangunan pendidikan Madin, baik untuk BOSDA, beasiswa guru, dan lainnya.`` urainya.
Gus Ipul mengakui, dana tersebut belum sepenuhnya mencakup seluruh Madin di Jatim. Sebab, masih banyak Madin yang belum terdata. Oleh sebab itu, ia meminta kepada seluruh Pemkab/Pemkot dan Ulama se-Jatim untuk membantu mendata Madin yang layak mendapatkan bantuan dana BOSDA.

    ``Data Madin masih perlu perbaikan, salah satu penyebabnya karena sejak Indonesia merdeka belum ada alokasi dana khusus dari pemerintah untuk Madin. Baru empat tahun lalu kami mempelopori pemberian bantuan BOSDA bagi Madin di Jatim`` ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua PC NU Malang, KH. Matzuki Mustamar mengatakan, pihaknya akan terus mendukung pemerintah dalam membangun pendidikan agama, khususnya Madin di Jatim. Sebab pendidikan akhlak sangat diperlukan bagi generasi muda di Jatim.

``Saat ini adalah era globalisasi, jadi generasi muda sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang dapat mengarah pada pergaulan tidak sehat. Jika pendidikan agama ini sangat diperhatikan, tentu mereka dapat diarahkan ke jalan yang benar. Kami harap pemerintah terus membangun pendidikan agama`` tuturnya.

Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 1500 peserta, diantaranya, Pengurus PC NU se-Malang Raya, Warga NU, dan masyarakat umum.

# (humasjatim)