Ketiga Kalinya Jatim Pertahankan Penghargaan SLHD - Jatim Raih Terbanyak Predikat Adipura dan Adiwiyata
JATIM, (wartadesainfo) ; - Usaha Pemerintah Provinsi
Jawa Timur yang getol memperhatikan aspek lingkungan hidup akhirnya membuahkan
hasil gemilang. Di puncak peringatan hari lingkungan hidup, pemerintahan
Gubernur Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf itu mendapat apresiasi tertinggi dari
pemerintah pusat. Melalui Kementerian Lingkungan Hidup (LH) RI, pemerintahan
paling ujung timur pulau Jawa itu mendapatkan penghargaan tertinggi dalam
penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) secara nasional untuk tahun
2012.
Dengan diterimanya penghargaan tersebut, Pemprov Jatim mampu mempertahankan penghargaan untuk ketiga kalinya setelah tahun 2010 dan 2011. Penghargaan berupa plakat berlogo akar pohon itu diberikan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI Prof. Dr. Balthasar Kambuaya kepada Sekdaprov Jatim Rasiyo mewakili Gubernur Soekarwo di Malam Anugerah Lingkungan yang di gelar di Hall Birawa Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Senin (10/6) malam.
Dengan diterimanya penghargaan tersebut, Pemprov Jatim mampu mempertahankan penghargaan untuk ketiga kalinya setelah tahun 2010 dan 2011. Penghargaan berupa plakat berlogo akar pohon itu diberikan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI Prof. Dr. Balthasar Kambuaya kepada Sekdaprov Jatim Rasiyo mewakili Gubernur Soekarwo di Malam Anugerah Lingkungan yang di gelar di Hall Birawa Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Senin (10/6) malam.
Khusus untuk penghargaan SLHD, Kementerian LH memberikan penghargaan kepada enam provinsi yang dinilai terbaik. Enam daerah tersebut adalah Jatim, Yogyakarta, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat dan DKI Jakarta. Selain pemberian penghargaan SLHD, pemerintah pusat melalui Kementerian LH juga memberikan beberapa kategori penghargaan di bidang lingkungan hidup, yakni penghargaan Kalpataru, Adipura dan Adiwiyata. Untuk ketiga kategori itu, Provinsi Jawa Timur mendapatkan predikat terbanyak dari seluruh penghargaan yang diberikan.
Untuk kategori penghargaan Adipura, Jatim menempatkan 37 Kabupaten/Kota. Dari 37 daerah tersebut, empat diantaranya mendapatkan penghargaan Adipura Kencana, yakni Kota Surabaya (Kategori Kota Metropolitan), Kota Malang (Kategori Kota Besar), Kabupaten Tulungagung (Kategori Kota Sedang) dan Kabupaten Lamongan (Kategori Kota Kecil).
Sedang lainnya mendapatkan penghargaan Adipura Biasa sesuai dengan kategori wilayahnya, diantaranya Kota Mojokerto (Kategori Kota Sedang), Kabupaten Banyuwangi (Kota Sedang), Kabupaten Jombang (Kota Sedang), Kota Madiun (Kota Sedang), Kota Probolinggo (Kota Sedang), Kota Kediri (Kota Sedang), Kabupaten Lumajang (Kota Sedang), Kabupaten Gresik (Kota Sedang), Kota Pasuruan (Kota Sedang), Kota Blitar (Kota Sedang) dan Kabupaten Sidoarjo (Kota Sedang). Sedang untuk kategori Kota Kecil, Kabupaten/Kota di Jatim menempatkan Kabupaten Tuban, Kabupaten Madiun, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sampang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.
Selain itu, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Bondowoso yang juga mendapatkan penghargaan Adipura untuk Kategori Kota Kecil. Khusus Kota Batu, Kementerian LH hanya memberikan Piagam Adipura. Di kategori penghargaan Adiwiyata Mandiri,
Jatim menempatkan 45 sekolah, yakni UPT SDN Kebonagung Kota Pasuruan, MIN Doho Kab. Madiun, SD Alam Insan Mulia Surabaya, SD Hang Tuah 10 Kab. Sidoarjo, SD Islam Yamassa Surabaya, SDN 06 Ngunut Kab. Tulungagung, SDN Kepanjen Kab. Jombang , SDN Made 3 Kab. Lamongan, SDN Perak Barat Surabaya, SDN Purwantoro I Kota Malang, SDN Tulungrejo 4 Kota Batu, SMPN 1 Manding Kab. Sumenep, SMPN 1 Kota Kediri, SMPN 1 Gondang Wetan Kab. Pasuruan, SMPN 1 Prambon Kab. Nganjuk, SMPN 1 Tembelang Kab. Jombang, SMPN 10 Kota Probolinggo, SMPN 16 Surabaya, SMPN 2 Kab. Lamongan dan SMPN 2 Gondang Wetan Kab. Pasuruan.
Selain itu, SMPN 2 Jetis Kab. Mojokerto, SMPN 2 Kota Madiun, SMPN 2 Rengel Kab. Tuban, SMPN 26 Surabaya, SMPN 4 Kota Kediri, SMPN 4 Surabaya, SMPN Gampengrejo Kab. Kediri, MTSN Jabung Talun Kab. Blitar, SMAN 1 Kab. Tuban, SMAN 1 Driyorejo Kab. Gresik, SMAN 1 Grogol Kab. Kediri, SMAN 1 Manyar Kab. Gresik, SMAN 1 Puri Kab. Mojokerto, SMAN 1 Torjun Kab. Sampang, SMAN 2 Kab. Tuban, SMAN 2 Kota Mojokerto, SMAN 3 Kab. Magetan, SMAN 8 Kota Malang, MAN Kab. Jombang, SMKN 1 Kab. Banyuwangi, SMKN 1 Kota Malang, SMKN 1 Jenangan Kab. Ponorogo, SMKN 1 Turen Kab. Malang, SMKN 2 Kota Probolinggo dan SMKN 1 Kota Pasuruan.
Sementara untuk penghargaan Kalpataru, Jatim juga menempatkan tiga warganya mendapatkan penghargaan tersebut. Untuk kategori Penyelamat Lingkungan diberikan kepada Kelompok Tani Usaha Maju, Ds. Argosari Kec. Jabung Kab. Malang dan LSM Ecoton, Ds. Bambe Kab. Gresik dan kategori Pengabdi Lingkungan atas nama Ir. Koderi, TPA Talangagung Kab. Malang.
Usai menerima penghargaan, Sekdaprov Rasiyo mengatakan, khusus untuk Jawa Timur, pemberian penghargaan tersebut dinilai terbanyak jumlahnya dari seluruh daerah di Indonesia. Dengan predikat itu, membuktikan kalau Pemprov Jatim secara sungguh-sungguh telah memperhatikan dan peduli terhadap persoalan lingkungan hidup di wilayahnya. Karena, menurutnya, tanpa memperhatikan aspek lingkungan, pembangunan di setiap wilayah di Kabupaten/Kota tidak akan memiliki arti yang cukup besar.
“Pembangunan akan rusak juga, tanah longsor dan lain sebagainya akan timbul. Makanya Pak Gubernur menaruh kepedulian terhadap lingkungan di dalam strategi kebijakan pro empowernment yang artinya pro terhadap lingkungan,” tegasnya.
Mantan Kadis Pendidikan Jatim itu meminta agar predikat yang sudah diterima tersebut harus mampu dipertahankan. Salah satunya adalah predikat Adipura. Ia meminta predikat tersebut dapat meningkat menjadi Adipura Kencana. “Kalau itu iya, berarti peran pemerintah, seluruh unsur masyarakat bertanggungjawab terhadap lingkungan,” pintanya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup RI Prof. Dr. Baithasar Kambuaya meminta agar pasca diterimanya penghargaan tersebut tidak membuat stagnan dalam pembangunan lingkungan hidup di setiap Kabupaten/Kota. Tetapi, pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat semakin memacu pemerintah untuk terus berjuang dalam memperhatikan lingkungan hidup masyarakatnya. “Saya berharap, momen ini bukan tidak hanya menerima penghargaan sampai disini saja, tetapi harus terus berjuang dan bekerja untuk melakukan pekerjaan khususnya dalam pembangunan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,” tandasnya.
Pasalnya, sebut Baithasar Kambuaya, pengelolaan lingkungan hidup dinilai sangat penting. Utamanya untuk kemaslahatan umat manusia. Dan itu menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. “Atas nama pemerintah saya ingin sampaikan pada kesempatan ini sekali lagi kalau lingkungan hidup itu adalah bagian dari sebuah pelayanan publik yang harus dilakukan oleh pemerintah kepada warganya,” katanya.
Untuk itu, ia meminta agar pemerintah daerah untuk terus memastikan akan realisasi aspek lingkungan hidup yang bersih, sehat dan segar. “Ini merupakan kewajiban kita semua, khususnya pada pemerintah untuk memastikan itu,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Baithasar Kambuaya menegaskan kembali akan pentingnya pembangunan lingkungan hidup yang baik di tengah-tengah masyarakat. Sebab, pembangunan lingkungan yang bersih, sehat dan segar menjadi dambaan semua warga. Termasuk untuk kebutuhan generasi bangsa yang akan datang. “Saya mohon, pembangunan dan kepedulian terhadap lingkungan terus dilakukan dan tidak terpancang pada penghargaannya saja tetapi demi lingkungan hidup kita bersama. Termasuk kualitas lingkungan hidup kita,” jelasnya. “Dan kita harus yakin kalau 10 sampai 20 tahun kedepan kita akan memiliki masyarakat yang hidupnya peduli dengan lingkungan. Dan itu semua tidak perlu sebuah aturan, hukum ataupun penghargaan. Sebab, itu semua sudah menjadi sebuah kebutuhan,” tambahnya.
# Humas Pemprov Jatim