Pelayanan Publik Bagus, Kepuasan Publik Meningkat



Gubernur Jatim Soekarwo, saat memimpin Apel Pagi
JATIM - Tingkat kepuasan publik masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur meningkat menjadi 76 persen pada 23 Agustus 2013. Prosentase tersebut naik lima persen dibandingkan pada Juli 2013 yakni 71 persen.

    Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo  didepan karyawan dan karyawati Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat Apel Pagi di Lingkungan Sekretariat daerah Prov. Jawa Timur, di Jl. Pahlawan 110, Surabaya.

    Menurutnya, faktor utamanya ditentukan kualitas pelayanan yang bagus. Indikator pelayanan publik yang menilai adalah masyarakat langsung,  sedangkan sebagai PNS wajib memberikan pelayanan yang bagus.

    Di Indonesia belum ada provinsi dengan kepuasan publk diatas 70 persen.                  Hanya Jawa Timur yang melampaui prestasi seperti ini dengan tingkat kepuasan public diatas 70 persen.  Hal tersebut tidak lepas dari peran PNS bekerja professional.

    Pakde Karwo, sapaan akrabnya,  mengatakan  pelayanan public yang bagus sebagai langkah awal menyongsong ASEAN Economi Comunitya (AEC) 2015, yang menyebabkan ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal.
Nantinya, akan teradi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara negara ASEAN. Dengan begitu, akan terbuka peluang bagi Indonesia, khususnya untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan ASEAN.`` Pada AEC 2015, negara kita akan terbuka terhadap produk dari negara lain seperti negara di ASEAN, Asia Timur dan India. Dengan begitu, salah satu syaratnya agar bisa bersaing pada AEC 2015 adalah dengan memberikan pelayanan public yang bagus. Jawa Timur telah memulainya,`` ujarnya.
Ia menuturkan, pemangku kebijakan, harus memikirkan Jawa Timur kedepan sebagai kapasitas di tingkat ASEAN. Jawa Timur harus bisa ambil peran dalam pasar AEC 2015.`` Jawa Timur harus menjadi petarung dalam AEC 2015,`` ungkapnya.

    Ia menambahkan, saat ini sedang dibahas oleh pemimpin negara-negara mengenai penambahan tujuan Milenium Development Goals, yaitu menambahkan feminism perempuan. Perempuan akan menjadi asset yang menganggur apabila tidak diberdayakan. Perempuan memegang peran yang penting dalam ekonomi rumah tangga. Apabila tidak diberdayakan, memberikan efek yang luar biasa, sebagai contoh kecil adalah anak tidak bisa menjadi cerdas karena sosok ibu tidak menjadi guru dalam rumah tangga.``
Perempuan mengajarkan ``parental education`` . selain itu, perempuan bisa membantu memperbaiki pendapatan rumah tangga. Sehingga kesejahteraan sebuah rumah tangga  ikut terangkat,`` tambahnya.


# humasmeprov.Jatim