Hadapi MEA 2015 PNS Jatim Wajib Kuasai Bahasa Inggris
JATIM, wartadesainfo - Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi meminta kepada
seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemprov mampu menguasai
bahasa Inggris. Ini karena Bahasa Inggris merupakan bahasa bisnis yang
digunakan secara internasional dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) tahun 2015.
"Semua PNS minimal mampu menguasai Bahasa Inggris, karena Bahasa Inggris merupakan bahasa bisnis yang digunakan secara internasional sekaligus merupakan upaya peningkatan kualitas PNS," katanya, Minggu (30/11/2014).
Menurut dia, MEA merupakan era dimana perputaran barang dan jasa dengan mudah masuk dan keluar dari dan ke Indonesia dengan cepat. Begitu juga persaingan di tingkat kualitas sumberdaya manusia sangat ketat. Hanyalah individu yang kreatif dan memiliki potensi di bidangnya yang akan memenangkan persaingan.
Di samping itu, gempuran barang dari luar negeri dalam sekejap mata akan membanjiri Jatim, berbagai macam produk juga investasi akan masuk dengan mudah. Bukan hanya pengusaha besar dan investor besar, tetapi pengusaha kecilpun akan masuk ke Jatim.
"Produk dan jasa yang ditawarkan pun sama, tetapi lebih mengedepankan segi mutu, kualitas bahkan dari segi pengemasannya. Itu artinya pelaksanaan MEA tahun 2015, ancaman tidak hanya berlaku bagi pelaku usaha menengah ke atas, melaikan juga menjadi ancaman bagi pelaku usaha kecil dan mikro," jelasnya.
Dia menambahkan, sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu, Indonesia boleh bangga karena banyak orang luar negeri yang kursus dan belajar bahasa Indonesia, namun tujuannya tidak lain untuk menghadapi MEA.
"Bukan tidak mungkin, nantinya para buruh/pekerja dan masyarakat Jatim hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri, bila tidak siap 'berperang'," tukasnya.
Salah satu faktor yang bisa membuat Jatim berdaya saing yaitu dengan cara melibatkan PNS muda yang berbakat dan berpotensi untuk menjadi seorang enterpreneur baru.
"Enterpreneur bukan hanya di bidang usaha, tapi juga dalam bentuk inovasi yang bermanfaat bagi pemprov dalam menghadapi MEA di tahun 2015 mendatang," pungkasnya.
sumber : beritajatim
"Semua PNS minimal mampu menguasai Bahasa Inggris, karena Bahasa Inggris merupakan bahasa bisnis yang digunakan secara internasional sekaligus merupakan upaya peningkatan kualitas PNS," katanya, Minggu (30/11/2014).
Menurut dia, MEA merupakan era dimana perputaran barang dan jasa dengan mudah masuk dan keluar dari dan ke Indonesia dengan cepat. Begitu juga persaingan di tingkat kualitas sumberdaya manusia sangat ketat. Hanyalah individu yang kreatif dan memiliki potensi di bidangnya yang akan memenangkan persaingan.
Di samping itu, gempuran barang dari luar negeri dalam sekejap mata akan membanjiri Jatim, berbagai macam produk juga investasi akan masuk dengan mudah. Bukan hanya pengusaha besar dan investor besar, tetapi pengusaha kecilpun akan masuk ke Jatim.
"Produk dan jasa yang ditawarkan pun sama, tetapi lebih mengedepankan segi mutu, kualitas bahkan dari segi pengemasannya. Itu artinya pelaksanaan MEA tahun 2015, ancaman tidak hanya berlaku bagi pelaku usaha menengah ke atas, melaikan juga menjadi ancaman bagi pelaku usaha kecil dan mikro," jelasnya.
Dia menambahkan, sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu, Indonesia boleh bangga karena banyak orang luar negeri yang kursus dan belajar bahasa Indonesia, namun tujuannya tidak lain untuk menghadapi MEA.
"Bukan tidak mungkin, nantinya para buruh/pekerja dan masyarakat Jatim hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri, bila tidak siap 'berperang'," tukasnya.
Salah satu faktor yang bisa membuat Jatim berdaya saing yaitu dengan cara melibatkan PNS muda yang berbakat dan berpotensi untuk menjadi seorang enterpreneur baru.
"Enterpreneur bukan hanya di bidang usaha, tapi juga dalam bentuk inovasi yang bermanfaat bagi pemprov dalam menghadapi MEA di tahun 2015 mendatang," pungkasnya.
sumber : beritajatim
Tags:
Umum