Tak Masuk BPJS, Jaminan Kesehatan 707 Ribu Gakin Ditanggung Pemprov



JATIM, wartadesainfo - Program Jaminan Kesehatan yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) belum menanggung 707 ribu jiwa warga miskin (Gakin) di Jawa Timur. 

Karena itu, Pemerintah Provinsi Jatim menanggung jaminan kesehatan para Gakin tersebut melalui Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).

Hal itu ditegaskan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo saat membuka Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 di Dinas Kesehatan Jatim, Jl. A. Yani Surabaya, Rabu (13/11).

Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim mengatakan, pada awalnya BPJS menanggung sebanyak 40% warga miskin di Jatim yang jumlahnya mencapai 14.707.000 jiwa. ``Namun setelah dihitung, ternyata hanya 36,5% saja, atau 14.001.000 gakin yang tercover BPJS, sedangkan sisanya sebanyak 3,5% atau 707.000 jiwa belum tercover karena keterbatasan dana. Jadi 707.000 gakin tersebut akan ditanggung Pemprov melalui program Jamkesda``katanya.
Disampaikannya, program Jamkesda selain menanggung jaminan kesehatan 707.000 gakin juga menanggung biaya pengobatan berbagai penyakit khusus yang bisa membuat masyarakat jatuh miskin. Diantaranya adalah gagal ginjal sehingga pasien harus cuci darah rutin, kelainan perdarahan (hemofilia), operasi bayi yang mengalami hydosefalus (kepala membesar).

Tak hanya itu, Jamkesda juga menanggung pengobatan 1.000 pasien gangguan jiwa. Ini sebagai upaya kami mewujudkan Jawa Timur bebas pasung Tahun 2014. Mekanismenya, pasien di kabupaten/kota dibawa ke RSJ. Menur. Kemudian setelah sembuh, pemda membawa si pasien pulang. Selama rawat jalan di Puskesmas, biayanya ditanggung Pemprov`` katanya.

Masih menurut Pakde Karwo, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk pengobatan 707.000 gakin, penanganan penyakit khusus, dan pasien gangguan jiwa. ``Totalnya mencapai Rp. 75 Miliar, ini sepenuhnya dana dari Pemprov. Jadi dengan adanya program Jaminan Kesehatan, baik yang ditanggung BPJS maupun Jamkesda, maka Rumah Sakit di Jatim diwajibkan untuk tidak menolak pasien`` tegasnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinkes Jatim, Harsono mengatakan, tema HKN tahun ini adalah ``Menuju Indonesia Sehat dan Jaminan Kesehatan Nasional Bermutu``. Tema ini dipilih agar semua stakeholderi di bidang kesehatan terus berbenah dan mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan yang terbaik melalui kemudahan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat, khususnya warga miskin.

Rangkaian Peringatan HKN tahun ini dimeriahkan oleh lomba-lomba yang berkaitan dengan masalah dan pelayanan kesehatan. Diantaranya lomba tenaga kesehatan teladan, lomba juru pemantau jentik (Jumentik) DBD Jatim, Karya Tulis Ilmiah Inovasi Terpadu, dan lomba pembuatan surat kader kepada Presiden.

Selain itu, Dinkes Jatim juga mengadakan pameran kesehatan di Grand City, pemilihan duta kesehatan remaja, lomba cuci tangan pakai sabun, lomba mewarnai, talkshow PPKMI, Jalan Sehat, Fun Bike, Upacara HKN dan Resepsi HKN.

Pada kesempatan itu, Pakde Karwo juga menyerahkan berbagai penghargaan kepada para stake holder yang bergerak dan sangat peduli kepada kesehatan. Yaitu instansi, relawan peduli kesehatan, Puskesmas berprestasi, teladan dokter kesehatan, dan nutrisionis.

Hadir pada kesempatan itu, Bupati Tulungagung, Bupati Jombang, Kepala Dinkes se-Jatim, kepala RS se-Jatim, dan seluruh pemangku kepentingan yang bergerak di bidang kesehatan se-Jatim.


Sumber : humasjatim