Pemprov Kucurkan Kredit Mesra untuk Masyarakat Sekitar Hutan
Jatim, (Wart@ Desa) ; Gubernur dan Wagub Jatim memberikan bantuan secara simbolis kepada masyarakat rimbawan di JX Expo Surabaya, Rabu (10/4). Pemprov Jatim melalui bank UMKM akan mengucurkan kredit Mesra (Menuju Masyarkat Sejahtera).
Kredit ini salah satunya untuk masyarakat sekitar hutan agar kesejahteraan masyarakat mereka bisa terus meningkat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr.H.Soekarwo pada acara
Tanam-Pelihara Pakde Karwo-Gus Ipul dengan Rimbawan di JX Internasional,
Surabaya, Rabu (10/4).
Kredit Mesra, ungkap Pakde Karwo, sapaan akrabnya diperuntukkan masyarakat yang akan berusaha mencapai kesejahteraannya dipatok plafon perorang Rp 2,5 juta, dengan bunga 4 persen per tahun, dicicil mingguan selama satu tahun. ``Setelah kredit itu lunas dapat diperpanjang atau menggunakan kredit yang lebih besar lagi. Inilah yang dinamakan konsep kerakyatan,`` ujarnya.
Menurut Pakde Karwo, desain Bank UMKM sudah dirancang dua tahun yang lalu untuk membantu masyarakat bawah agar dapat menggunakan fasilitas perbankan dengan bunga rendah. ``Ini agar jangan sampai masyarakat terjerat oleh bank titil. Sudah susah ditambah jeratan bunga tinggi. Karena uang itu adalah darahnya orang hidup, tulang punggungnya UMKM. Jika uang itu mengalir pada masyarakat sekitar hutan pun dapat menikmati geliat ekonomi melalui potensi yang ada di sekitar hutan untuk diolah menjadi produk UMKM`` imbuhnya.
Ia menguraikan, program yang akan dilakukan terhadap 1906 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) adalah memberikan kredit. Saat ini telah dikucurkan baru pada koperasi desanya saja, namun untuk koperasi fungsional yang sebanyak 606 belum di kucurkan.
Di hadapan sekitar 6000 orang rimbawan yang mememuhi Aula JX Internasional, Pakde Karwo berharap agar selalu menanam pohon agar air yang dihasilkan adalah air yang bersih. ``Tugas rimbawan adalah bagaimana air yang kita minum itu adalah air bersih,`` pintanya.
Khusus Jatim, potensi air hanya separoh dari Jateng. Oleh karena itu kami terus mendorong untuk melakukan gerakan tanam. ``Dari 212 juta pohon yang telah ditanam semoga 70 persen dapat hidup dan berkembang dengan baik,`` harapnya.
Pakde Karwo berjanji akan membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi olah masyarakat sekitar desa melalui LMDH. Dari total 7.772 desa yang ada di Jatim, 24 persennya atau sekitar 1.906 adalah desa di sekitar kawasan hutan mempunyai persoalan bagaimana pengelolaan hutan berbasis masyarakat (PHBM) makin bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
``Dengan didukung sebanyak 1.817 LMDH melalui perwakilan akan bermusyawarah untuk mufakat. Saya beserta Gus Ipul berusaha untuk menyelesaikan permasalahan selama ini dengan Perum Pehutani II,`` ujar Pakde Karwo.
Sementara itu Wagub Jatim H. Saifullah Yusuf bertindak sebagai ketua panitia acara menguraikan tujuan diadakannya acara tersebut. Subsektor kehutanan mempunyai kontribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 26,27 persen dari sektor pertanian sebesar 3,49 persen. Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja para rimbawan dalam pengelolaan kawasan hutan.
Untuk diketahui luas hutan yang dikelola oleh pemprov Jatim seluas 1.361 ha, sementara 639. hektar atau sekitar 30 persennya adalah hutan rakyat. Dari luas seluruh hutan di Jatim 4,7 juta hutan baru 200 ribu hektar yang dikelola oleh para rimbawan.
Pada kesempatan tersebut Pakde Karwo memberikan beberapa penghargaan dan bantuan berupa uang tunai kepada beberapa unsur petani hutan. Diantaranya Kelompok Pemakai Air Minum Umbulrejo Kab. Malang, Kelompok Tani Tahura Nambangagung, Kab. Mojokerto, Kelompok Tani AlFatah Jaya, Kab. Sumenep. Beberapa LMDH juga mendapatkan bantuan yakni LMDH Ngimbang Makmur/KPH Tuban, LMDH Podang Wilis/KPH Saradan.
Hadir pada acara tersebut sekitar 6.000 orang yang terdiri dari 4.600 LMDH, 40 kelompok tani Tahura, 100 industri perkayuan, 270 penyuluh, 60 kader konservasi, 400 orang pengelola desa konservasi, Kadis Kehutanan se Jatim, Pehutani dan UPT Kehutanan.
Kredit Mesra, ungkap Pakde Karwo, sapaan akrabnya diperuntukkan masyarakat yang akan berusaha mencapai kesejahteraannya dipatok plafon perorang Rp 2,5 juta, dengan bunga 4 persen per tahun, dicicil mingguan selama satu tahun. ``Setelah kredit itu lunas dapat diperpanjang atau menggunakan kredit yang lebih besar lagi. Inilah yang dinamakan konsep kerakyatan,`` ujarnya.
Menurut Pakde Karwo, desain Bank UMKM sudah dirancang dua tahun yang lalu untuk membantu masyarakat bawah agar dapat menggunakan fasilitas perbankan dengan bunga rendah. ``Ini agar jangan sampai masyarakat terjerat oleh bank titil. Sudah susah ditambah jeratan bunga tinggi. Karena uang itu adalah darahnya orang hidup, tulang punggungnya UMKM. Jika uang itu mengalir pada masyarakat sekitar hutan pun dapat menikmati geliat ekonomi melalui potensi yang ada di sekitar hutan untuk diolah menjadi produk UMKM`` imbuhnya.
Ia menguraikan, program yang akan dilakukan terhadap 1906 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) adalah memberikan kredit. Saat ini telah dikucurkan baru pada koperasi desanya saja, namun untuk koperasi fungsional yang sebanyak 606 belum di kucurkan.
Di hadapan sekitar 6000 orang rimbawan yang mememuhi Aula JX Internasional, Pakde Karwo berharap agar selalu menanam pohon agar air yang dihasilkan adalah air yang bersih. ``Tugas rimbawan adalah bagaimana air yang kita minum itu adalah air bersih,`` pintanya.
Khusus Jatim, potensi air hanya separoh dari Jateng. Oleh karena itu kami terus mendorong untuk melakukan gerakan tanam. ``Dari 212 juta pohon yang telah ditanam semoga 70 persen dapat hidup dan berkembang dengan baik,`` harapnya.
Pakde Karwo berjanji akan membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi olah masyarakat sekitar desa melalui LMDH. Dari total 7.772 desa yang ada di Jatim, 24 persennya atau sekitar 1.906 adalah desa di sekitar kawasan hutan mempunyai persoalan bagaimana pengelolaan hutan berbasis masyarakat (PHBM) makin bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
``Dengan didukung sebanyak 1.817 LMDH melalui perwakilan akan bermusyawarah untuk mufakat. Saya beserta Gus Ipul berusaha untuk menyelesaikan permasalahan selama ini dengan Perum Pehutani II,`` ujar Pakde Karwo.
Sementara itu Wagub Jatim H. Saifullah Yusuf bertindak sebagai ketua panitia acara menguraikan tujuan diadakannya acara tersebut. Subsektor kehutanan mempunyai kontribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 26,27 persen dari sektor pertanian sebesar 3,49 persen. Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja para rimbawan dalam pengelolaan kawasan hutan.
Untuk diketahui luas hutan yang dikelola oleh pemprov Jatim seluas 1.361 ha, sementara 639. hektar atau sekitar 30 persennya adalah hutan rakyat. Dari luas seluruh hutan di Jatim 4,7 juta hutan baru 200 ribu hektar yang dikelola oleh para rimbawan.
Pada kesempatan tersebut Pakde Karwo memberikan beberapa penghargaan dan bantuan berupa uang tunai kepada beberapa unsur petani hutan. Diantaranya Kelompok Pemakai Air Minum Umbulrejo Kab. Malang, Kelompok Tani Tahura Nambangagung, Kab. Mojokerto, Kelompok Tani AlFatah Jaya, Kab. Sumenep. Beberapa LMDH juga mendapatkan bantuan yakni LMDH Ngimbang Makmur/KPH Tuban, LMDH Podang Wilis/KPH Saradan.
Hadir pada acara tersebut sekitar 6.000 orang yang terdiri dari 4.600 LMDH, 40 kelompok tani Tahura, 100 industri perkayuan, 270 penyuluh, 60 kader konservasi, 400 orang pengelola desa konservasi, Kadis Kehutanan se Jatim, Pehutani dan UPT Kehutanan.
# (humas setda prov).