Gubernur: 50 Persen Keberhasilan Pendidikan Ditentukan Kepala Sekolah
Jatim - Gubernur Jatim, H Soekarwo
mengatakan bahwa 50 persen keberhasilan pendidikan yang menentukan adalah
kepala sekolah. ”Jadi baik-buruknya kualitas pendidikan itu sebesar
50 persen
berada di tangan Kepala Sekolah,” tutur Soekarwo saat
memberikan pengarahan Pemetaan Kompetesi Kepala Sekolah SMA, SMK dan Pendidikan
Khusus (PK) Negeri se Jatim di Badan Diklat Prov Jatim, Rabu (10/2).
Lebih lanjut
dikatakannya, pendidikan sangat penting karena menjadi tonggak penentu
keberhasilan pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi, kesehatan
maupun sosial budaya.
Selain itu
tugas kepala sekolah sangat berat, karena mereka menjadi penentu keberhasilan
pendidikan dalam mencetak kualitas SDM di Jatim. Seorang Kepala Sekolah
dituntut harus mampu membuat program dan titik nol sebelum memulai
kegiatan belajar mengajar.
Titik nol
itu dibuat pada bulan Juni, konsepnya seperti apa, bagaimana keadaan
sekolahnya, mulai dari hardware dan Software serta berapa jumlah guru pengajarnya.
Semuanya harus digambar dan dirinci serta visi dan misinya ke depan seperti apa
dalam setahun.
Dari
gambaran dan program yang dibuat dalam titik nol itulah, seorang Kepsek
bisa dilihat dan diukur kemampuannya dalam memanage, memimpin, mengarahkan dan
mensupport serta memonitoring bawahannya dalam mengendalikan atau
membawa sekolahnya kearah yang lebih baik atau malah sebaliknya.
Menurutnya,
Kepala Sekolah (Kepsek) yang memiliki tugas sangat berat mempersiapkan SDM
generasi muda yang kuat, berani serta berdaya saing sebagai
petarung-petarung di ASEAN Timur pada tahun 2025.
Strategi
Kebijakan Bidang Pendidikan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) adalah
merubah pola pikir masyarakat. Caranya harus mempunyai pemikiran bahwa mendidik
orang lebih penting dari pada meninggalkan warisan berupa barang.
Dicontohkannya,
Cina dan India adalah negara yang bisa maju pesat karena kurikulum
pendidikannya bagus. Kedua negera tersebut memperbanyak sekolah Vocasional dan
community college dari pada sekolah umum.
Jatim ingin
seperti mereka dengan mengubah komposisi jumlah SMK-nya lebih besar
dibanding jumlah SMA, dengan menyiapkan lapangan kerja untuk
lulusan SMK dengan membangun kerjasama dengan pemerintah German. Karena, Jatim
ingin menyiapkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dengan membangun
SMK yang bertaraf internasional.
Kominfo.provjatim
Tags:
Pendidikan